Maafkan
aku sayangku.
Ini
adalah salahku, karna sudah mempermainkan perasaannmu.
Maafkan
aku karna tanpa sadarku, telah menjanjikan sebuah hal yang tidak bisa kupenuhi
padamu. Maafkan aku karna hanya bisa
hadir untuk sebentar saja dari seluruh perjalanan hidupmu.
Dan juga
tulus dari hatiku, semoga kamu mau terima kenyataan, dan berhenti untuk terus
bersikap keras kepala hanya untuk mempertahankanku.
Aku akan
memutuskan ikatan denganmu.
Aku akan
membuat prosesnya menjadi mudah.
Aku akan
menahan air mata ini dihadapan semua orang. Demi menutupi kondisi hatiku yang
sudah tercabik-cabik.
Jika kamu
terluka dan tidak bisa menerima keputusanku,
aku harap kamu bisa membenciku dan menyumpahi aku segera lenyap dari
muka bumi ini.
Tapi jika
kamu bisa menerima kepergianku seiring waktu, aku mohon agar kebesaran hatimu
bisa memahami diriku yang seutuhnya tanpa cacat.
Aku sudah
melakukan kesalahan besar sejak pertama kita bertemu. Kesalahan itu adalah aku
telah membuka hati dan membiarkanmu masuk ke dalam hidupku.
Hingga
aku jatuh cinta padamu dan merusak semua impian yang sudah lama kubangun
-sedikit demi sedikit.
Kamu
sudah menginjak-injak harga diriku, kamu menghina keluargaku, dan yang terberat
kuhadapi, kamu sudah mengoyak ngoyak semua keyakinan yang tertanam dihatiku
selama bertahun-tahun.
Tanpa
sadar, kamu selalu menyakitiku.
Obat apapun, tidak bisa menyembuhkan sakit ini.
Malaikatkah
kamu, atau Iblis yang sudah menjelma menjadi manusia yang kucinta.
Aku tidak
tau ?
Aku sudah
menceritakan padamu semua hal yang tak seharusnya kuberitahu pada siapapun.
Itu
membuatmu menjadi saksi kunciku.
Bersamamu, kurelakan semua Rahasia hidupku kau
bawa.
Dan juga,
aku sudah memberikan yang tak seharusnya kuberikan padamu. Otomatis membuatku
tak ada harganya lagi dimatamu.
Aku lupa
kekecewaanku dulu. Aku lupa kondisiku yang pernah rapuh dan kecewa.
Hingga
aku berani berharap jauh dan bisa melewati hariku bersamamu.
Tapi
kembali, tetap ada hal yang tidak bisa kuubah dari diriku, dan tetap saja ada
hal yang tidak bisa kau ubah dari dirimu. Kita akan tetap membawa itu sampai
seandainya kita sudah bersama.
Kamu akan
tetap mengungkit kesalahanku. Tetap, mengingat semua kejadian menyakitkan di
masa lalu, dan tetap bertahan dengan sifat kerasmu yang sama sekali tidak bisa
diubah.
Dan aku, akan tetap rapuh dengan hinaan yang kau
ungkit, akan tetap merasa bersalah seumur hidupku karna bertemu denganmu di
saat yang tidak tepat. Dan karna aku sudah hancur berkeping-keping jauh sebelum akhirnya kau
menghancurkanku kembali.
Dalam hati yang luka, jiwa yang dilema :/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar