Kamu datang Malam ini.
Aku sempat
membahas Mimpiku kemarin, Tentang mantanku yang datang kembali, Yang entah
kenapa aku sangat merindukannya. Sampai itu lalu mengubah Expresi wajahmu, dan
memaksamu untuk Bercerita hal yang sama Soal mantanmu yang berwajah Manis dan
Baik itu
Kau menemuinya kan, dengan tanganmu yang Gemetar dan juga kerinduanmu
akan sosoknya.
Aku tau, aku
sama sekali bukan apa-apa jika dibandingkan Mantanmu itu, Dia cinta pertamamu.
Jika aku meninggalkanmu, Rasa sakit seiring waktu mungkin hanya akan menuntunmu pada ingatanmu tentang mantanmu. Bukan tentang aku lagi. Well, membayangkannya saja aku takut, sayang.
//karna kita
tidak selalu bersama sepanjang hari, Aku
tidak tau kata-kata apa yang telah menjadi Pertimbanganmu. Atau kejadian apa
yang telah mengubah caramu. Yang Pasti, ada banyak hal terjadi hari ini yang berlawanan dengan Kebiasaanmu
selama kumengenalmu//
Malam ini terjadi begitu saja sebagai yang pertama bagi kita.
Dan aku janji takkan
melupakan Empat –Lima September 2017 ini sepanjang Hidupku.
Untuk pertama
kalinya kita Main ber2 ke Kolam papa. I remember dude, Im Sorry. Aku hanya
ingin menciummu diam-diam di tempat bersejarah ini. Hanya kegelapan, dan aku
yang tau maksud hati ini.
Disana, di
depan ayahku kau kembalikan Cincin yang pernah kuberikan padamu. Cincin yang
kuanggap sebagai tanda kita sudah bertunangan secara sepihak. Cincin Yang
pernah kau tahan dibalik genggamanmu, ketika aku ingin mengakhiri Kisah
Memuakkan ini.
Tapi malam ini Kau melepasnya tanpa ragu dan mengembalikannya begitu saja. Jari itu sudah tambah besar, dan Cincin ini hanya akan menyakitimu. Sama seperti Perasaan di lubuk hati terdalammu (Jika aku tidak salah menebak)
Tapi malam ini Kau melepasnya tanpa ragu dan mengembalikannya begitu saja. Jari itu sudah tambah besar, dan Cincin ini hanya akan menyakitimu. Sama seperti Perasaan di lubuk hati terdalammu (Jika aku tidak salah menebak)
Cinta, entah
kenapa jika kubayangkan aku akan hidup dibawah tanggung jawabmu,aku merasa
sangat menyedihkan dan tidak pantas. Seandainya –Pun kau membelikanku sebuah
cincin emas seharga jutaan rupiah, aku merasa tidak pantas menerimanya. Tangan
jelek ini tidak cocok disematkan Cincin yang harganya mahal. Lagipula kelakuan
jelekku dan masa laluku. Tidak ada yang bisa merenggut dan mengubahnya
daripadaku, termasuk Cintamu. Sebesar dan semurah hati apapun itu.
Saat kembali
pulang kerumah. Waktu selalu cepat berlalu jika kita sudah bersama, tepat pukul
setengah 1, kau minta izin untuk kembali menginap dirumahku.
Ini adalah yang
ke-4kalinya dirimu menginap dirumahku.
Dan malam ini, dipenuhi
nafsu yang besar. Cinta itu mengabur dan membaur jadi satu dengan ketulusan dan
keinginan balas dendam yang tak terarah lagi.
Kita menahannya, Menarik Ulur dalam jangka tak tentu. Seperti suhu yang Naik dan turun.
Kita menahannya, Menarik Ulur dalam jangka tak tentu. Seperti suhu yang Naik dan turun.
Ada orang lain
dirumah selain kita. Tapi entah kenapa sosok itu begitu mempercayaimu. Dia
memberikan kita Ruang yang cukup lenggang untuk kita lepaskan hasrat.Atas
Pengertian ini, sungguh aku sangat Berterima kasih.
Jam 04.30 pagi,
kamu masuk keruanganku membawa hasrat itu. Dan dalam kondisi setengah sadar
karna masih ngantuk, kitapun melakukan itu. Sebuah hal yang selalu kita jaga
dan hindari sejak pertama kita bertemu.
Aku sama sekali
tidak menyangka ini benar-benar akan terjadi, dan itu adalah hari ini. Kau beri
kejutan itu saat sebelumnya aku pernah begitu memohon dan kau menolaknya. Aku
fikir, aku akan selalu aman dari ini. Hingga aku tidak mempersiapkan apapun
termasuk mempersiapkan diri dan Performa.
Aku kagum,
Malu, Sekaligus bahagia. Pada akhirnya aku tau Kemampuanmu. Permainanmu sangat
jauh berbeda dengan Sikap lembutmu selama ini. Rasa penasaran ini benar-benar terjawab.
Kamu Kasar dan Egois ketika Bercinta. Ini adalah pengalaman paling sakit selama
aku pernah melakukan ini.
Ya, mungkin sudah saatnya Setan kembali menang dan menghambat kebahagiaan hidupku di Masa depan.
Ya, mungkin sudah saatnya Setan kembali menang dan menghambat kebahagiaan hidupku di Masa depan.
Seorang Pria
baik yang berkomitmen sepertimu, kini juga sudah tiba saatnya mengabaikan apa
yang susah payah kamu jaga dari awal bulan januari 2017 ini. Maafkan diriku Cinta. Setelah hari ini berlalu, aku harus yakin,jika cinta itu Dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar