Entri Populer

Minggu, 31 Maret 2024

Satu SISI hidup

Sebelum menikah aku adalah seorang putri yang dimanja.

Dimanja dalam arti tidak pernah merasakan kekurangan harta, meskipun tidak bergelimangan tapi setidaknya kebutuhanku terpenuhi.

Selama menginjak usia kepala 2, aku selalu mampu membeli kebutuhan pribadi seperti bedak dan assesories.

Malah barang-barang seperti skincare adalah hal remeh yang mampu terbeliku dengan mudah.

Akupun tak pernah memikirkan 'hal umum' yang biasa dipikirkan wanita soal "Masak apa besok?", "Belanja apa besok?"

Karna dirumah, mama selalu belanja dan menyiapkan masakan untuk kami sekeluarga.


Tapi selama menjadi putri yang seperti itu, aku sering merasakan ada satu hal yang mengganjal. Selama masih gadis, aku selalu merasa kesepian dan tak punya teman.

Waktuku sepanjang hari adalah sebuah kesendirian yang berharga.


Sampai akhirnya seorang laki-laki hadir dan masuk ke dalam hidupku.

Bersamanya, hidupku tak lagi kesepian.

Aku seolah punya parter dalam hidup, dan dia mulai menjadi bagian dalam hidupku.

Laki-laki itu, tak butuh waktu lama sampai akhirnya menyandang status sebagai suamiku.


Tapi ada satu hal. Suamiku bukan orang yang berharta.

Sejak memulai hidup bersamanya, sosok putri yang dimanja yang selalu terpenuhi kebutuhannya, otomatis tak ada lagi.

Aku mulai kekurangan uang, karna orangtua telah memindahkan tanggung jawabnya pada suamiku.

Sampai pada titik, untuk makan saja aku tidak bisa beli.

Setiap hari aku mulai berfikir "mau masak apa?" dan "belanja habis berapa?"

Aku mulai berfkir bagaimana cara hidup hemat, yang sebelumnya tak pernah kulakukan.


Tapi bahan makanan semuanya mahal, kalau berhemat maka aku harus belanja seadanya. dan kalau belanja seadanya maka aku akan kekurangan gizi.


Haahhh..

Kenapa hidup ini seperti itu.

Mungkin aku hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri.

Tapi kenapa semuanya tidak berjalan sesuai porsinya saja.

Di satu sisi puas, disisi lain kurang. di satu sisi kurang, di sisi lain terpuaskan.

Tidak bisakah terpuaskan dalam segala sisi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar